Wonder Woman

Keindahan yang haqiqi

Jumpa lagi bersama Nenek. apa kabar cu? pada kuat kan puasanya? Nenek gak. Gak tahan bau surga kuah indomie soalnya.

Ok kita mulai aja reviewnya.

Loh kok yang nulis review tentang Mbak Wonder ini malah Nenek Jegeg? kenapa bukan Mbah atau Eyang? Ya menurut kalian aja kalo beliau-beliau yang ngereview uda pasti cuma seputaran Gal Gadot, bodo amat mau filmnya bagus atau gak, yang penting Gal Gadot-nya.

Film Wonder Woman ini mengisahkan asal muasal si Mbak Wonder (Gal Gadot) , kenapa bisa punya kekuatan super dan immortal, settingannya pada Perang Dunia ke 1.  Mbak Wonder mempertanyakan arti hidup kaum Amazon di dunia ini.

Kepolosan Mba Wonder karena belum pernah melihat dunia luar (bahkan laki-laki) ini bikin gemes-gemes lucu ngerepotin. Untungnya mas Kapten Steve (Chris Pine) dengan telaten selalu mengayomi Mbak Wonder. Siapa juga yang gak mau mengayomi Mbak Wonder, Nenek yakin kalo ada Mbah dengan suka rela akan mengajukan diri buat mengayomi Mbak Wonder, tapi udah tua, apa yang mau diharapin coba?

Nenek rasa team Wonder Woman yang beranggotakan Mbak Wonder, Captain Steve, Carlie, Sameer dan The Chief terinspirasi dari Indonesia, Bhinneka Tunggal Ika. Meskipun agama dan asal usulnya beda, tapi punya tujuan yang sama.

Berbeda dengan film film DC yang uda “dark” dari sampe akhir film, Wonder Woman ini cenderung lebih berwarna. kita akan disuguhi gambar-gambar yang sungguh teramat cantik dan terang, instagramable lah buat anak jaman sekarang. Cekrek, terus diposting dengan kata-kata mutiara yang menggetarkan jiwa tapi gak nyambung sama potonya. Apakah ini karena aura terang yang bersinar dari Mbak Wonder? Mungkin saja, cu… mungkin saja

Kegagalan DC membuat film “ke-Marvel Marvel-an” sebelumnya di Suicide Squad termaafkan dengan adanya film Mbak Wonder ini. banyak scene-scene yang bisa bikin nenek nyeletuk “wow, astaga, hmmmmm, wow, coba badan gue kek gitu”, yawdah sihhhh jangan pada protes. sempurna semuanya., bahkan adegan slow motionnya pun gak mengganggu sama sekali, malah bisa bikin Mbah gak kedip kayaknya. Slow mottion scene cukup banyak, tapi ya itu… yang di slow motion bentukannya kayak si Gal Gadot, jadinya malah ga ganggu sama sekali. Awas aja kalo ada yang protes bilang jelek.

Kalo saran nenek buat yang cowok dan lagi puasa mendingan nonton film ini pas uda buka puasa aja, karena Gal Gadot di sini teramat sangat sempurna tidak bercela, dan kalo nonton sama pasangan, muji Mbak Wondernya jangan kebablasan, baek baek pulang nonton malah berantem terus pasangan kamu ngomong

“Iya aku tau aku gak secantik Wonder Woman”.

Atau

“PULANG AJA SANA SAMA WONDER WOMAN KAMU!”

Atau
“Seneng banget ya kayaknya liat Gal Gadot. Iya? seneng ya? iya?”

Mending nonton sendiri aja. Aman… kayak si Mbah selalu nonton sendiri.

Kostum Mbak Wonder ini keren, ga ada sedetikpun ngeliat kostum yang digunakannya terlihat sexy atau vulgar. Padahal ya ga ketutup semua juga, tapi ya….ga vulgar. Dan ketika Mbak Wonder memakai kerudung… malah makin cakep. Begitu juga ketika dia mengenakan kacamata….semua lelaki di dalam teater menahan napas.

Silahkan nonton buat yang suka film superheroes, jangan khawatir, ini film DC yang enak dilihat dan dipandang. Chris Pine rahangnya tegas banget bikin pengen naruh pundak di dagunya.

Jangan nonton disaat badan lagi letih, karena film ini ga ngelucu terus kayak Guardians of the Galaxy, takutnya kalian akan sempet ngantuk, apalagi jika nontonnya di jam pemutaran paling malam.

Tidak ada scene post credit karena emang bukan film Marvel

Ada satu hal yang mengganggu Nenek sih selama nonton film Mbak Wonder, Lodendorff ini mukanya mirip siapa ya??? dan baru menemukan jawaban dari Eyang, ternyata mirip Fahri Hamzah.

 

Nek Jegeg

Leave a comment